Assignment 4
A. Video 1
TATA BAHASA (GRAMMAR)
Tata bahasa adalah bagaimana menghubungkan bagian-bagian dari bahasa untuk membentuk sebuah kalimat. Kalimat sederhana adalah kalimat dimana semua elemen yang terkandung di dalam kalimat tersebut hanya terdiri dari subjek dan predikat. Subjek menunjukkan kegiatan dari kata kerja utama. Subjek utama adalah kata benda khusus yang menunjukkan sebuah kegiatan.
Contoh:
The happy little child kicked the gnome over the fence.
“The happy little child” merupakan subjek.
“happy little” menghubungkan subjek sederhana child.
“child” menunjukkan kata kerja “kick”
Predikat dari sebuah kalimat terdiri dari:
Main verb (kata kerja utama) dan apapun yang mengikutinya. Gabungan keduanya disebut predikat yang lengkap.
Contoh :
The happy little child kicked the gnome over the fence.
“kicked” merupakan kata kerja (predikat sederhana). Sedangkan “kicked the gnome over the fence” merupakan predikat yang lengkap, karena “the gnome” dan “over the fence” menunjukkan lebih jelas lagi tentang apa yang ditendang dan bagaimana tendangan itu.
Kalimat sederhana dapat diperoleh tanpa subjek dan predikat. Kalimat perintah merupakan kalimat yang ditunjukkan langsung pada orang kedua yang adalah “kamu” atau memerintahkan seseorang untuk melakukan sesuatu.
Contoh:
Kick the gnome over the fence
Kalimat diatas merupakan pedikat yang lengkap dengan “kick” sebagai predikat sederhana dan tidak memiliki subjek.
Lalu siapa sebenarnya yang melakukan kegiatan tersebut?
Jawabannya adalah “kamu”, sehingga kalimat tersebut dapat ditulis menjadi
“Hey you, kick the gnome over the fence!”
Dalam kalimat tersebut kata “Hey you” tidak perlu ditulis karena sudah tersirat.
B. Video 2
KATA KERJA (VERB)
Kata kerja menunjukkan sebuah kegiatan atau untuk menjelaskan sebuah kejadian atau menunjukkan apa yang sedang dilakukan oleh suatu benda atau seseorang. Kata kerja sangat penting ada dalam suatu kalimat.
Contoh dalam sebuah kalimat sederhana:
Dave runs
“Run” merupakan kata kerja yang menunjukkan apa yang sedang dilakukan Dave.
Dalam bahasa Inggris, perubahan bentuk kata kerja untuk menunjukkan siapa yang sedang melakukan kegiatan tersebut.
Misal:
I do, you do, he does, she does, we do, they do
Contoh:
Dave runs
Jika subjeknya diganti menjadi “I”, maka kalimatnya akan berubah menjadi “I run”. Kata kerjanya juga berubah karena subjeknya berubah. Dalam hal ini, subjek “I, you, we, they” menggunakan kata kerja “run”, sedangkan untuk subjek “He, she, it” menggunakan kata keja “runs”.
Kata kerja dalam bentuk “to be”, diantaranya:
“I am, you are, he is, she is, it is” merupakan singular subjek atau kata ganti tunggal, yang diikuti dengan kata kerja tunggal. Sedangkan “we are, they are” merupakan plural subjek atau kata ganti jamak, yang diikuti dengan kata kerja jamak.
Contoh:
Mrs. Midori yodels
“Mrs. Midori” merupakan kata ganti tunggal, maka menggunakan kata kerja tunggal, yaitu “yodels”.
Saudara-saudara Midori seperti Else, Gretel, Heidi merupakan kata ganti jamak, maka menggunakan kata ganti jamak, sehingga dapat ditulis:
Midori’s sister yodel.
C. Video 3
KATA KETERANGAN (ADVERB)
Kata keterangan adalah kata yang menjelaskan kata kerja(verb), kata sifat(adjective), dan kata-kata keterangan lainnya. Adverb digunakan untuk menjawab pertanyaan dengan kata tanya “how?, how often?, when?, to what extend?”.
Sangat mudah untuk membentuk sebuah adverb. Caranya adalah adjective (kata sifat) dan diakhiri dengan akhiran –ly.
Contoh:
Simon might be ‘slow”, but he talks ‘slowly”.
Kata “slow” menjelaskan Simon. “Slow” = adjective.
Kata “slowly” menjawab pertanyaan “how does Simon talk? (bagaimana Simon berbicara)”.“Slowly” = adverb.
The color of these mushrooms is slightly different.
Slightly = slight + (-ly)
Sekarang mari kita pelajari tentang adverb yang diikuti oleh adverb-adverb lainnya.
Contoh:
This mushroom is very definitely poisonous.
“Poisonous” (adjective) dimodifikasikan oleh kata “definitely” (adverb).
Sedangkan “definitely” dijelaskan oleh adverb lain, yaitu kata “very”.
Pada umumnya kata “very” adalah adverb yang digunakan untuk menjelaskan adverb lainnya. “very” digunakan sebagai adverb dan tidak diakhiri dengan akhiran (-ly).
Sekarang kita akan mempelajari tenteng pengecualian dalam penggunaan akhiran “-ly” dalam adverb. Misal, untuk kata sifat (adjective) “ good” dan “fast” bila diubah dalam bentuk adverb, maka kita tidak boleh sembarang mengubahnya menjadi “goodly” dan “fastly” karena kedua kata itu salah.
Untuk kata “good”, bila kita akan menjawab pertanyaan “how?” maka kita menggunakan kata “well” sebagai adverb.
Contoh:
Candace can play the accordion very well.
Kata “well” adalah adverb yang dibentuk dari “good” (adjective).
Dan untuk pertanyaan “how Candace can play?” maka jawabannya adalah “candace’s playing is good”. Sedangkan good adalah kata sifat (adjective) yang menjelaskan gerund “playing”.
Ingat, gerund dapat dibentuk dari “kata kerja(verb) + (-ing)”, dan digunakan sebagai kata benda (noun).
D. Video 4
BASIC TRIGONOMETRY
Trigonometry comes from Greek (trigon and metron). Trigonometry is really study of rectangle and the relationship between the side and the angle of rectangle. There is a right-triangle, with the length of opposite is 3, the length of adjacent is 4, and the length of hypotenuse is 5. And there is angle-x in front of the right-angle, and there is angle-m above the right-angle. What is the value of sinus of x, cosines of x, and tangent of x?
To solve them, use the simple trigonometry, they are SOH CAH TOA.
SOH is defined by “Sinus is Opposite over Hypotenuse”, CAH is defined by “Cosine is Adjacent over Hypotenuse”, and TOA is defined by “Tangent is Opposite over Adjacent”.
So we get,
Sin x = Opp/Hyp = 4/5
Cos x = Adj/Hyp = 3/5
Tan x = Opp/Adj = 4/3
If the angle is m, so we get tan m = ¾, the inverse of tangent x.
E. Video 5
KALIMAT MAJEMUK (COMPOUND SENTENCE)
Contoh kalimat “It is the end of the world as we know it and I feel fine”. Dalam kalimat tersebut terdapat 2 klausa yang dihubungkan dengan 1 kata penghubung, yaitu “and”. Ketika suatu kalimat digunakan sebagai bagian-bagian dalam kalimat yang lebih besar, maka kalimat yang lebih kecil disebut klausa. Ketika sebuah klausa dapat berdiri sendiri dalam sebuah kalimat, maka klausa tersebut disebut “ndependent clause”. Dan jika kita memiliki 2 klausa dalam sebuah kalimat, maka kalimat tersebut disebut kalimat majemuk.
Untuk menggabungkan 2 independent clause, kita dapat menggunakan:
Tanda titik dua (:), ketika klausa ke-2 menjelaskan klausa ke-1.
Contoh:
I love my two sisters, they bake me pie
Untuk menggabungkan kalimat menjadi kalimat majemuk kita gunakan titik dua (:).
Kalimat di atas menjadi: “I love my two sisters: they bake me pie”
Titik koma (;), untuk menggantikan konjungsi.
Contoh:
“It is the end of the world as we know it and I feel fine”
Kalimat di atas dapat dipersingkat menjadi:
“It is the end of the world; I feel fine”
Garis penghubung (-)
Menggunakan garis penghubung karena klausa ke-2 dihubungkan dengan klausa ke-1.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa untuk menggabungkan kalimat ada 4 cara, yaitu:
Kata penghubung
Tanda titik dua (:)
Tanda titik koma (;)
Garis penghubung (-)
Kalimat fragmen dapat didefinisikan jika kita mendapat porsi dalam suatu kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat lengkap.
Contoh:
“My pet komodo dragon is as gentle as a lamb” merupakan kalimat lengkap.
“because he has no teeth” merupakan kalimat fragmen.
Dependent clause adalah klausa yang tidak dapat berdiri sendiri, terdapat pada klausa independent, dan bukan merupakan kalimat lengkap.
Kalimat kompleks terdiri dari:
Klausa dependent + klausa independent
Contoh:
Although Tom sleeps regulery, he is constantly tired.
“Although Tom sleeps regulery” merupakan klausa dependen.
“He is constantly tired” merupakan klausa independent.
“Although Tom sleeps regulary, he is constantly tired” merupakan kalimat kompleks.
F. Video 6
LIMIT BY INSPECTION
There are two conditions, they are:
x goes to positive or negative infinity
Limit involves a polynomial divided by a polynomial
For example:
Limit of the function x cube plus four all over x square plus x plus one as x approaches infinity. This problem is caused of two conditions, they are:
Polynomial over polynomial
x approaches infinity
The key to determine the limits by inspection is in looking at powers of x in the numerator and the denominator.
Remember!
To apply this rules, the things which must we do are:
We must be dividing by polynomials
x has to be approaching infinity
The first shortcut rule
If the highest power of x is greater in numerator, then limit is positive or negative infinity. x cube plus four all over x square plus x plus one as x approaches infinity equals infinity equals positive or negative infinity. From that function we get three at x cube is the highest power of x in numerator. Two at x square is the highest power of x in denominator. Limit of function x cube plus four all over x square plus x plus one as x approaches infinity equals infinity equals positive or negative infinity. It can be happened Since all the number are positive and x is going to positive infinity.
If you cannot tell it, the answer is positive or negative. And the rule is:
Substitute a large number for x
See if you end up with a positive or negative number
Whatever sign you get is the sign of infinitive for the limit
The second shortcut rule
If the highest power of x is in the denominator, then the limit is zero let limit of x square plus three all over x cube plus one as x approaches infinitive equals zero. To at x square is highest power of x in numerator, and three x cube is the highest power of x in denominator
The third shortcut rule
This rule is used when the highest power of x in numerator is same as highest power of x in denominator. Limit of a function as x approach positive or negative infinity has the quotient on the coefficients at the two highest powers.
Remember!
Coefficient is the number that goes with a variable.
Example : two is the coefficient of two times x square, seventy five is the coefficient of seventy five times x fourth
The last shortcut rule
Limit of four time x cube plus x square plus one divided by three times x cube plus four as x approaches infinity has three as highest power at numerator and denominator
According to this rule, with conclude that the coefficient of x cube is over each other for example :
Limit of four x cube plus x square plus one all over three x cube plus four as x approaches infinity equals four over three.
G. Video 7
GRAPH OF A RATIONAL FUNCTION
Graph of a rational function which can have discontinuities because has polynomial in the denominator.
Is possible value x divide by 0
Example :
f(x) equals (x+2) over (x-1)
when x=1,so f(1)= (1+2) over (1-1) equals 3 over zero. That is bad idea.
f(1)=(1+2) over zero is break in function graph.
f(x) = ( x+ 2) over (x-1)
for x=0, f(0)=(0+2) over (0-1) equals -2
insert x=1,so f(1)=1+2 over (1-1) equals 3 over 0, it is impossible.
Rational functions don’t always work in this way! Take graph f(x) = 1 over ( x square plus 1 ). Not all rational functions will give zero in denominator because of the (+1) is never zero.
Rational functions denominator can be zero!
Polynomial have smooth and unbroken curve and for rational function x : zero in the denominator that impossible situation. There is no value for the function.
A break can show up in 2 ways. A simply type break is missing point on the graph.
Example :
y= (x square minus x minus 6) over (x minus 3)
The graph loose like this if x = 3, so (3 square minus 3 minus 6) over (3 minus 3) equals 0 over 0. That is not possible, not feasible, and not allowed.
So that is no way if x = 3. This is a typical example to the missing point syndrome.
y = (3 square minus 3 minus 6) over (3 minus 3) equals 0 over 0
When you see result of 0 over 0 and also tell you direction be possible factor top and bottom of rational function and simplify.
For example:
y = (x square minus x minus 6) over (x minus 3) equals (x minus 3) times (x plus 2) all over (x minus 3) equals (x+2).
H. Video 8
TRIGONOMETRY FUNCTION
Now we will describe aright-triangle. Take x as the angle in front of the right-angle. The length of opposite is four, the length of adjacent is three and the length of hypotenuse is five.
To remember it you can see:
SOH is defined by sine equals opposite over hypotenuse
CAH is defined by cosine equals adjacent over hypotenuse
TOA is defined by tangent equals opposite over adjacent
Trigonometry function is only needed to know the values of side to find measure of an angle, figure out figure of all part of triangle. Things is included in trigonometry function are sine, cosine, tangent, cosecant , secant, cotangent. There are six basic of trigonometry function :
Sides of a triangle
Angel being measured
So we can conclude that opposite equals side opposite to x, adjacent equals side adjacent to x.
Sin x equals opposite over hypotenuse, cosine x equals over hypotenuse, tangent x equals opposite over adjacent, cosecant x equal hypotenuse over opposite, secant x equals hypotenuse over adjacent, cotangent adjacent over opposite.
Senin, 12 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar